Dampak Pandemi Mahasiswa Tercekik, KKL dan KKN menjadi Polemik
Sumber Foto: LPM Investasi
Jember, Sabtu, 7 Agustus 2021, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mandala Jember telah menyebarkan Google Form yang berisi serap aspirasi mahasiswa berkaitan dengan Kuliah Kerja Lapang (KKL) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2021 yang diikuti oleh mahasiswa angkatan 2018.
Isu KKL dan KKN tahun 2021 memang menjadi perbincangan hangat di kalangan mahasiswa beberapa minggu ini, pasalnya, sampai hari ini masih tidak menemui titik terang pelaksanaan KKL, sedangkan pelaksanaan KKN sudah hampir dimulai.
Galih Syahbatul Arkom selaku Menteri Advokasi BEM STIE Mandala Jember menyampaikan, Google Form serap aspirasi mahasiswa itu perlu dibuat dikarenakan banyaknya keluhan dari mahasiswa yang disampaikan ke BEM, sehingga adanya BEM digunakan sebagai jembatan suara mahasiswa dengan lembaga.
"Google Form berisi serap aspirasi itu dibuat dikarenakan banyaknya keluhan mahasiswa angkatan 2018 berkaitan dengan KKL dan KKN kepada BEM, sehingga saya rasa sangat perlu dibuatkan Google Form yang berguna untuk menampung seluruh aspirasi dan keluh kesah mahasiswa angkatan 2018, kita dari BEM berusaha untuk menjembatani aspirasi itu ke lembaga, saya rasa fungsi adanya BEM juga untuk hal-hal yang seperti ini," ujarnya kepada LPM Investasi.
Lebih lanjut, Galih menyampaikan rata-rata mahasiswa mengeluhkan terkait biaya KKN dan waktu pelaksanaan KKN.
"Setelah penyebaran Google Form ini, rata-rata hal yang menjadi keluhan mahasiswa diantaranya biaya KKN yang dinilai cukup tinggi, memang di zaman pandemi seperti sekarang berbicara finansial cukup sensitif, banyak orang tua mahasiswa yang tidak bekerja bahkan menjadi korban PHK, kita berusaha untuk tetap melihat dari dua sudut pandang bagaimana dari sudut pandang mahasiswa, juga dari sudut pandang lembaga, dengan serap aspirasi ini semoga BEM benar-benar bisa menyuarakan suara mahasiswa." Tuturnya.
Hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa yang tidak mau disebutkan identitasnya. Ia menyampaikan yang menjadi kendala utama ialah dalam hal pendanaan, selain itu ia menyarankan agar kampus bersama dengan pihak travel segera memutuskan ada atau tidaknya KKL.
"Yang menjadi kendala tersulit ialah pendanaan. Teknis dan pelaksaan KKN belum ada informasi yang jelas, tetapi mahasiswa dituntut tanggal 7 akhir pembayaran dan pendaftaran KKN. Saran saya, pihak kampus segera memberikan keputusan yang tegas terlebih dahulu perihal ada atau tidaknya KKL. Dari pihak kampus dan trevel pun sepertinya ragu mengenai tanggal pelaksanaan karena kondisi covid-19 tidak ada tanda-tanda mengalami penurunan. Jadi, kami sebagai mahasiswa sepertinya juga ragu jika harus memabayar KKN tanpa ada informasi yang jelas dan keputusan tegas dari pihak kampus." Ujarnya.
Perkembangan terkini masih ada beberapa mahasiswa yang belum melakukan pendaftaran KKN sebagai bentuk protes terhadap kebijakan kampus.
Reporter : Revi Yuli Mariska
Penulis Berita : Revi Yuli Mariska
Sumber Foto: LPM Investasi
Komentar
Posting Komentar