Egois Dan Ekonomi
Egois Dan Ekonomi
Dalam aktivitas sehari-hari tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan kata Egois atau egoisentris, egois berasal dari kata "ego" yang berarti persepsi individu terhadap dirinya sendiri. Egios adalah motivasi yang dimiliki seseorang, dilakukan secara sadar, dan alami berdasarkan pemikiran, gagasan, perasaan, dan persepsi sensoris yang mempengaruhi tindakan seseorang. Seseorang yang memiliki sifat ini akan lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri diatas kepentingan orang lain dan mengabaikan penderitaan orang lain.
Masyarakat pada umumnya menganggap bahwa sifat egoisentris dapat berpotensi negatif jika diterapkan kepada seluruh aspek kehidupan manusia. Namun, pendapat tersebut tidaklah sepenuhnya benar, egois merupakan salah satu unsur dari terjadinya konflik, kemudian konflik tersebut dapat dikelola (manajemen konflik) menjadi konflik fungsional.
Adam Smith mempunyai pendapat tersendiri tentang hal ini, khususnya dalam ranah ekonomi, dikarenakan teori Adam Smith tentang invisible hand didorong oleh unsur egois atau kepentingan pribadi (self interest) agar roda perekonomian tetap berjalan stabil.
Mengutip dari buku "Sejarah Perkembangan Pemikiran Ekonomi" Adam Smith berpendapat, "Kita mendapatkan makan malam kita, bukan dari kebaikan atau kedermawanan tukang daging, penjual roti, atau penjual minuman, melainkan dari kehendak mereka untuk mengejar kepentingan mereka sendiri. Kita berhubungan dengan mereka bukan karena alasan kemanusiaan melainkan karena cinta diri mereka, dan tidak pernah berbicara pada mereka tentang kebutuhan diri kita, melainkan keuntungan mereka."
Konsep Adam Smith tentang tangan gaib (invisible hand) bersumber dari pembahasan Adam Smith tentang bagaimana sikap mementingkan diri dari tuan tanah yang justru tidak sengaja membantu kepentingan masyarakat. Melalui invisible hand, dia ingin menunjukkan bahwa pencarian kepentingan diri oleh orang kaya dapat memberi manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Penulis : Muhamad Yusuf
Komentar
Posting Komentar